
Agar anak
tidak merasa jauh dari orang tua maka kedekatan antara orang tua harus
senantiasa dibangun. Untuk membangun hal itu, sebagai orang tua Anda harus
melakukan sesuatu. Faktor dari orang tua menjadi penentu dalam hal ini. Berikut
beberapa hal yang bisa dijadikan arahan untuk membangun kedekatan Anda dengan
anak.
[1]. Kesiapan mental untuk menjadi orang tua
Memiliki anak membawa implikasi yang luas. tidak hanya merubah peran dari
suami/istri menjadi ayah/ibu. Ada komitmen dan tanggung jawab yang harus
disadari dan dijalankan. Oleh sebab itu, perlu hati dan pikiran yang tenang
untuk menjalani proses menjadi orang tua. Selain itu, kesiapan mental juga
diperlukan, terutama untuk menghindari konflik dan ketegangan yang uncul
diantara suami-istri akibat perubahan yang terjadi.
[2]. Menciptakan komunikasi yang hangat sejak dini.
Berkomunikasi dengan anak tidak dimulai sejak anak lahi, melainkan sejak ia
masih dalam kandungan. Sejak itu proses kasih sayang pun hendaknya dimulai.
Berbicaralah padanya meski ia masih belum tampak secara lahiriah. Sapalah dia,
senyumlah untuknya dan pertahankan kesetabilan emosi. Banyak penelitian yang
menyatakan bahwa seorang anak bisa memahami apa yang terjadi dalam diri sang
ibu meski ia belum lahir. Hal itu, bisa dibuktikan dari munculnya kecendrungan
tertentu yang ada pada anak, misalnya rasa cemas, super sensitif atau pemarah
dihubngkan dengan persoalan yang sedang dihadapi sang ibu pada masa dan pasca
kehamilan.
[3]. Upayakan program menyusui
Proses menyusui, bukan hanya sekedar memberikan asi yang berkualitas. Namun
menyusui merupakan proses yang melibatkan dua belah pihak, bahkan tiga belah
pihak (suami, istri, dan anak). Kegiatan menyusui merupakan momen yang ideal
untuk membangun kontak batin yang erat, melalui kelekatan fisik dan kontak mata
yang intensif. Proses ini membutuhkan hati yang tenang dan penuh kasih, karena
produksi ASI akan terengaruh oleh faktor fisik dan emosional.
[4]. Tanggapilah tangisan bayi/ anak secara positif
Melalui tangisan seorang bayi dapat mengkomunikasikan ketakutannya, kelaparan,
kehausan, keinginannya akan kehangatan, keinginanya untuk dibelai, rasa tidak
enak, kedinginan, kepanasan dan rasa tidak enak yang lain. Tangisan bayi adalah
murni muncul dari kebutuhannya. Bayangkan, jika orang tua menunda respon
terhadap ketakutannya, maka bayi akan merasa frustasi.
[5]. Upayakan kebersamaan dalam keluarga inti
Banyak keluarga yang menggunakan jasa baby sitter untuk mengasuh anak.
Ironisnya, ada ibu rumah tangga yang tidak bekerja tidak mempunya kegiatan
apapun kecuali arisan, kesalon dan sopping, mempunyai banyak asisten dan
pembantu. Anaknya pun sepenuhnya diurus oleh baby sitter. Tidaklah mengherankan
jika kelak antara dia dan anaknya tidak terlihat suatu kedekatan yang positif,
karena anaknya lebih dekat dengan pengasuhnya.
Kedekatan yang positif membutuhkan kerja sama antara setiap anggota keluarga.
Perlu disediakan waktu kebersamaan yang konsisten, dipenuhi perasaan tenang,
senang dan sanai, agar anak bisa merasakan senangnya kebersamaan dengan ayah
maupun ibunya. Tetapi, orang tua juga harus belajar dari anak, dan melihat
hasil didikannya selama ini melalui sikap dan prilaku anak.